Apa sih rahasia korekan pada matik yang diracik oleh Bhe Kaisar, hingga mampu meraih best time 7,9 detik di arena 201 M? Setingan motor harus disesuaikan dengan berat dan karakter joki, untuk itu Bhe sang tuner harus paham keinginan sang joki.
Motor yang belum berusia satu tahun ini mengaplikasi piston HS berdiameter 66 mm dengan dome 3 mm yang mendem 0,5 mm tanpa menaikan stroke kapasitas mesin membengkak menjadi 199cc. Kenaikan kapasitas mesin didukung klep berdiameter 33-28 yang di set klep in membuka 35 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 62 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah) dengan durasi kem 277 derajat.
“Tenaga mio saya terasa saat memasuki 6.000 RPM jadi memakai roller kecil lebih bagus untuk performa mesin,” ujar Bhe yang menggunakan karburator PE Reamer 30 dengan Pilot-jet 48 dan main-jet 130 pada kuda besi matiknya.
Capaian 7,9 detik tidak harus menggunakan part racing mahal, Bhe masih mempertahankan beberapa part standar Mio seperti Kampas Kopling, Puli dan Magnet yang dibubut 750 gram. Sedangkan rollernya diganti lebih ringan dan enteng memutar dengan roller 6 gram plus bahan bakar Lupromax Ron 105.
Motor terondol tersebut mengalami kenaikan kompresi menjadi 13,8 dengan kompresi tersebut akselerasi bawah menengah menjadi lebih maksimal. Tendangan dari lubang buang diteruskan dengan knalpot custom bikinan Kaisar sendiri. Joki butuh handling yang memupuni untuk mengatasi tenaga mesin yang maksimal dengan memasang sokbreker YSS model tabung dipadu ban slick milik IRC Eat my Dust dengan ukuran 60/80/17.
(SRD/otorace)
SPESIFIKASI KOREKAN :
Piston: HS Diameter 66 mm
Karburator : PE Reamer 30
Pilot Jet/Main Jet : 48 – 130
CDI : Kawahara
Shockbreaker : YSS Tabung
Knalpot: Custom by Kaisar
Ban: IRC eat my dust 60/80
YAMAHA MIO KAISAR
0 komentar:
Posting Komentar