PERTAMINA ENDURO KYT TRENDY DRAGBIKE 201M WONOSARI-YOGYAKARTA : MATIK 200 CC, DI SINI AJANG ADU RISET TUNER LOKAL

Sabtu, 20 September 2014

MATIK TUNE-UP 200 CC. Magnet & tantangan mekanik lokalMATIK TUNE-UP 200 CC. Magnet & tantangan mekanik lokal
Utomo, singkat disapa Tomo, pemain lama balap matik yang pastinya pemilik tim TSS Tomeco Mizzle GM asal Jakarta menerangkan bahwa di Thailand sendiri tidak ada kompetisi matik 200 cc. Disana adanya yang Free For All (FFA) dengan silinder mesin antara 300-350 cc.
EKO CHODOX. Jawara Matik 200 (Thailand) di seri III TPM WonosariEKO CHODOX. Jawara Matik 200 (Thailand) di seri III TPM Wonosari
Alhasil, ketika ada tim yang mengorder mesin 200 cc ke Thailand, tidak akan signifikan karena disana tidak ada kompetisinya. Dalam hubungannya dengan penjelasan diatas tadi, maka dragbike kategori matik yang 200 cc boleh jadi sebagai media potensial dalam adu riset mekanik-mekanik tanah air tercinta.

Demikian pula yang terbukti nyata dalam hajatan Pertamina Enduro KYT Trendy Dragbike 201M, Wonosari, Yogyakarta, Minggu kemarin (13-14 Sept). Sudah memasuki seri III dan setia dipersembahkan Trendypromo Mandira (TPM) yang dikomandoi Helmy Sungkar. Sayang Pak Helmy tidak dapat datang karena sedang dalam proses penyembuhan sakitnya. Semoga segera kembali normal, boss.

TDR CREAM-PIE AKAI JAYA MBKW2 RACING LINE REXTOR AHRS. Juga sedang risert Mio 200 ccTDR CREAM-PIE AKAI JAYA MBKW2 RACING LINE REXTOR AHRS. Juga sedang risert Mio 200 cc
Jadi bicara kompetisi matik 200 cc, jangan sampai kita kalah dengan hasil karya tuner Thailand. Harus terpacu. Terbukti memang beberapa tim sedang fokus meriset matik 200 yang berbasic Yamaha Mio. Seperti pasukan TDR Creampie KYT Akai Jaya MBKW2 Racing Line Rextor AHRS yang dimotori kiliker Mlethiz MBKW2.

“Masih tergolong baru. Butuh proses. Kemarin malah terkena Jump Start (JS), “ungkap Mlethiz yang sesuai tradisi merebut podium jawara bebek 2 tak tune-up s/d 125 cc, juga podium runner-up bebek 4 tak 130 cc. Juga tim JFK K-Ijo VND Arya 117 asal Nganjuk yang dipunggawai Raditya Haria Yuangga, populer disebut Angga Kolor Ijo.

Hasil di seri III TPM Wonosari, memang garapan Thailand masih mendominasi lewat Eko Chodox (TSS Tomeco Mizzle GM) yang meraih podium dan ke III milik pasukan VND Vincents JFK MP2 RT lewat petarung Imam Ceper. Sekilas informasi saja, spesifikasi matik 200 Thailand saat ini menggunakan piston 66 mm, sedang stroke masih aslinya.

Sebelumnya dengan spek piston 63 mm milik CBR 150 dan stroke naik menjadi 62,5 mm Jika dihitung dengan rumusan Cylinder Volume (CV), maka didapat volume silinder 197,7 cc. Sebelumnya di angka 194,7 cc. Nah untuk yang runner-up TPM Wonosari direbut Richo Bochel (Anker Sport IRC GM TK Racing) yang setting mesin dikerjakan kiliker lokal.

Sebetulnya di Matik 200 cc ini ada nama tuner Pele asal Solo (Pell’s Kawahara) yang merebut juara umum Matik 200 seri TPM tahun 2013 lalu. Sayang akhir-akhir ini kudapacunya tergolong kurang bertaji. Tradisi juara hingga III besar sudah jarang terjadi. Ada apa ini ?  | ogy
Baca Juga !

0 komentar:

Posting Komentar