ROAD RACE SERI 2 PONOROGO: Sirkuit Kapsul Butuh Mesin Kuat
Rabu, 24 September 2014
Diposting oleh
Unknown
di
01.25
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
YAMAHA CUP RACE 2014 PANGKALPINANG KEP. BABEL : YAMAHA SUHANDI PADANG 88, JADI ALAT UKUR & BERI MOTIVASI
Senin, 22 September 2014
Perjalanan Yamaha Cup Race 2014 (YCR 2014) di wilayah Sumatera berakhir di kota Pangkalpinang, Bangka, Kep. Babel. Demikan aktual dilangsungkan Minggu lalu di Sirkuit Komplek Perkantoran DPRD kep. Babel (6-7 Sept). Oh ya, event ini berlangsung spesial karena dihadiri langsung Gubernur kep. Babel, Rustam Effendi.
Kan jarang yang beginian. Cerita berrlanjut. Sesuai tradisi, gairah petarung-petarung lokal dipastikan ramai. Terbukti nyata ambil bagian 147 starter yang notabene lebih dari 95 persen ialah racer asal Kep. Babel. Boleh jadi, bicara animo lokal di berbagai hajatan YCR 2014, sepertinya Kep. Babel yang terbanyak.
“Kita memang merangsang pembalap-pemabalap sini untuk pergunakan Yamaha. Maka dari itu, kita punya seri YCR lokal juga. Ini sudah berlangsung beberapa tahun, “terang Hartono, Direktur CV. Sumber Jadi sebagai main-dealer Yamaha wilayah Kep. Babel. Ditambahkan oleh Hartono yang selalu murah senyum, bahwa market-share Yamaha di Kep. Babel menyentuh angka 60 persen.
Ada yang menarik dari kompetisi YCR 2014 Kep. Babel. Yaitu kehadiran tim tamu (pabrikan) asal Padang (Sumatera Barat) yaitu Yamaha Suhandi Padang 88 yang membawa dua joki andalannya, seeded Hapsoro Rudhito dan pemula Tommy Richard Orlando. “Target kita memang dominan juara di Sumatera. Maka dari itu ikut semua seri Sumatera di tahun ini, “bangga Dhona Erika, populer dipanggil Korik selaku manajer tim yang dikomandoi Suhandi ini.
Mereka memang sukses merebut juara umum seeded dan pemula. Namun yang lebih penting dari konteks itu ialah, sebagai alat ukur bagi skill petarung lokal ataupun mesin-mesin pacuan Kep. Babel. Mereka bisa mengukur sampai dimana kemampuannya selama ini. Mengingat kedua petarung tim asal Padang tersebut tadi punya prestasi spesial di Motorprix 2014 region Sumatera. Kondisi yang pastinya akan memberikan motivasi untuk lebih bersemangat lagi. | ogy
Diposting oleh
Unknown
di
02.00
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Rahasia Yamaha Mio Kaisar Raih Best Time 7,9 Detik
Sabtu, 20 September 2014
Apa sih rahasia korekan pada matik yang diracik oleh Bhe Kaisar, hingga mampu meraih best time 7,9 detik di arena 201 M? Setingan motor harus disesuaikan dengan berat dan karakter joki, untuk itu Bhe sang tuner harus paham keinginan sang joki.
Motor yang belum berusia satu tahun ini mengaplikasi piston HS berdiameter 66 mm dengan dome 3 mm yang mendem 0,5 mm tanpa menaikan stroke kapasitas mesin membengkak menjadi 199cc. Kenaikan kapasitas mesin didukung klep berdiameter 33-28 yang di set klep in membuka 35 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 62 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah) dengan durasi kem 277 derajat.
“Tenaga mio saya terasa saat memasuki 6.000 RPM jadi memakai roller kecil lebih bagus untuk performa mesin,” ujar Bhe yang menggunakan karburator PE Reamer 30 dengan Pilot-jet 48 dan main-jet 130 pada kuda besi matiknya.
Capaian 7,9 detik tidak harus menggunakan part racing mahal, Bhe masih mempertahankan beberapa part standar Mio seperti Kampas Kopling, Puli dan Magnet yang dibubut 750 gram. Sedangkan rollernya diganti lebih ringan dan enteng memutar dengan roller 6 gram plus bahan bakar Lupromax Ron 105.
Motor terondol tersebut mengalami kenaikan kompresi menjadi 13,8 dengan kompresi tersebut akselerasi bawah menengah menjadi lebih maksimal. Tendangan dari lubang buang diteruskan dengan knalpot custom bikinan Kaisar sendiri. Joki butuh handling yang memupuni untuk mengatasi tenaga mesin yang maksimal dengan memasang sokbreker YSS model tabung dipadu ban slick milik IRC Eat my Dust dengan ukuran 60/80/17.
(SRD/otorace)
SPESIFIKASI KOREKAN :
Piston: HS Diameter 66 mm
Karburator : PE Reamer 30
Pilot Jet/Main Jet : 48 – 130
CDI : Kawahara
Shockbreaker : YSS Tabung
Knalpot: Custom by Kaisar
Ban: IRC eat my dust 60/80
YAMAHA MIO KAISAR
Diposting oleh
Unknown
di
14.04
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Lupromax Drag Bike Bakal Sambangi 3 Kota
Berita TerkaitSPORTKU.COM
- Musim balap 2014 akan menjadi tahun penting bagi PT Magna Indonesia
selaku distributor Lupromax di Indonesia. Untuk kali pertamanya di musim
balap 2014, Lupromax akan menggelar kejuaraan balap drag bike.
"Tahun 2014 mau bikin tiga seri Kejuaraan Drag Bike dengan hadiah utama mobil. Konsep mengenai hadiah mobil kemungkinan akan diambil dari jumlah peserta terbanyak di akhir serinya nanti," cetus Gusti Anom, Marketing Communication Department Lupromax Indonesia.
Hingga saat ini memang belum diketahui kapan Kejuaraan Drag Bike tersebut akan dimulai. Yang pasti, beberapa kota besar di Indonesia akan menjadi target bagi Lupromax untuk menggelar balap di trek lurus ini.
"Rencananya mau pake EO yang sudah ahli di bidangnya. Kapan Seri 1 akan dimulai masih nunggu dari kepastian IMI. Rencananya event ini akan kita laksanakan di Jawa Barat, Surabaya dan antara Bali atau Medan," tambahnya.
Gusti Anom yang juga sebagai pembalap mobil Lupromax Racing Team
Diposting oleh
Unknown
di
13.40
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
PERTAMINA ENDURO KYT TRENDY DRAGBIKE 201M WONOSARI-YOGYAKARTA : MATIK 200 CC, DI SINI AJANG ADU RISET TUNER LOKAL
Utomo, singkat disapa Tomo, pemain lama balap matik yang pastinya pemilik tim TSS Tomeco Mizzle GM asal Jakarta menerangkan bahwa di Thailand sendiri tidak ada kompetisi matik 200 cc. Disana adanya yang Free For All (FFA) dengan silinder mesin antara 300-350 cc.
Alhasil, ketika ada tim yang mengorder mesin 200 cc ke Thailand, tidak akan signifikan karena disana tidak ada kompetisinya. Dalam hubungannya dengan penjelasan diatas tadi, maka dragbike kategori matik yang 200 cc boleh jadi sebagai media potensial dalam adu riset mekanik-mekanik tanah air tercinta.
Demikian pula yang terbukti nyata dalam hajatan Pertamina Enduro KYT Trendy Dragbike 201M, Wonosari, Yogyakarta, Minggu kemarin (13-14 Sept). Sudah memasuki seri III dan setia dipersembahkan Trendypromo Mandira (TPM) yang dikomandoi Helmy Sungkar. Sayang Pak Helmy tidak dapat datang karena sedang dalam proses penyembuhan sakitnya. Semoga segera kembali normal, boss.
Jadi bicara kompetisi matik 200 cc, jangan sampai kita kalah dengan hasil karya tuner Thailand. Harus terpacu. Terbukti memang beberapa tim sedang fokus meriset matik 200 yang berbasic Yamaha Mio. Seperti pasukan TDR Creampie KYT Akai Jaya MBKW2 Racing Line Rextor AHRS yang dimotori kiliker Mlethiz MBKW2.
“Masih tergolong baru. Butuh proses. Kemarin malah terkena Jump Start (JS), “ungkap Mlethiz yang sesuai tradisi merebut podium jawara bebek 2 tak tune-up s/d 125 cc, juga podium runner-up bebek 4 tak 130 cc. Juga tim JFK K-Ijo VND Arya 117 asal Nganjuk yang dipunggawai Raditya Haria Yuangga, populer disebut Angga Kolor Ijo.
Hasil di seri III TPM Wonosari, memang garapan Thailand masih mendominasi lewat Eko Chodox (TSS Tomeco Mizzle GM) yang meraih podium dan ke III milik pasukan VND Vincents JFK MP2 RT lewat petarung Imam Ceper. Sekilas informasi saja, spesifikasi matik 200 Thailand saat ini menggunakan piston 66 mm, sedang stroke masih aslinya.
Sebelumnya dengan spek piston 63 mm milik CBR 150 dan stroke naik menjadi 62,5 mm Jika dihitung dengan rumusan Cylinder Volume (CV), maka didapat volume silinder 197,7 cc. Sebelumnya di angka 194,7 cc. Nah untuk yang runner-up TPM Wonosari direbut Richo Bochel (Anker Sport IRC GM TK Racing) yang setting mesin dikerjakan kiliker lokal.
Sebetulnya di Matik 200 cc ini ada nama tuner Pele asal Solo (Pell’s Kawahara) yang merebut juara umum Matik 200 seri TPM tahun 2013 lalu. Sayang akhir-akhir ini kudapacunya tergolong kurang bertaji. Tradisi juara hingga III besar sudah jarang terjadi. Ada apa ini ? | ogy
Baca Juga !
Diposting oleh
Unknown
di
13.38
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
profil
JELANG MOTORPRIX 2014 (REGION JAWA) CIMAHI : SOAL JUMAT-SABTU, NO PROBLEM ! YANG PENTING KEPASTIAN TEMPAT & JADUAL SERI
Betul juga. MotoGP Assen Belanda saja, race daynya hari Sabtu karena alasan tertentu. Inipun berbeda dari tradisi yang berlangsung selama ini. Tentunya pula, pihak penyelenggara, dalam hal ini Kapota Motorsports yang dipunggawai Tommy Harris punya alasan kuat dan logis soal dilangsungkannya pada Jumat-Sabtu.
Justru ada yang lebih penting. Sehubungan tanggal (seri) dan kepastian tempat. Maklum saja, sebelumnya beredar informasi bahwa seri VII Motorprix Jawa ini diplanning di Sentul Kecil, kemudian pindah ke Cimahi, lalu santer terdengar pindah lagi ke Bukit Peusar, Tasikmalaya. Kemudian keputusan akhir di Cimahi kembali.
“Kita tidak masalah balap Jumat dan Sabtu. Yang penting jauh hari ada kepastian tempat saja. Kasihan tim-tim yang jaraknya jauh dari sirkuit, “tegas Rudi Hadinata, owner-team Yamaha Trijaya. “Tim kita juga tidak ada masalah karena dekat Jakarta dan Bandung, juga dua Minggu lalu kita sudah bermain di Cimahi. Paling tidak sudah ada persiapan sebelumnya, “timpal Dina Handayani, ibunda pemula Yogha Dio dari Honda Yonex yang akhir-akhir ini kerap naik podium di beberapa seri HRC 2014.
Pertanyaan kritisnya, apakah tim-tim yang ambil bagian sudah tahu kapan putaran selanjutnya setelah Cimahi ini ? Kapan tanggal seri final yang kabarnya akan dihadirkan di Sirkuit GOR Satria Purwokerto ? Apakah mereka harus disiapkan kembali untuk menerima kabar mendadak di seri kedepan ?
“Memang kemarin yang membuat masalah ialah kepastian sirkuit. Kalau Jumat-Sabtu, penyelenggara harus bisa memanage waktu karena Jumat itu pendek. Harus ada waktu untuk Sholat Jumat. Perlu dicatat pula, belum jelas juga kapan seri selanjutnya, “ucap Novi Ridlatama, General Manager Yamaha Ridlatama yang pastinya siap mempertahankan konsistensi prestasi keempat ridernya yang disupport tuner Gendut GDT Racing. Anyway, konteks jadual yang sebetulnya lebih penting. Sosialisasi schedule dan pelaksanaan yang
Diposting oleh
Unknown
di
13.36
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Sabrina Sameh "Gatel" Pengen Balap
Berita Terkait
\SPORTKU.COM
- Hidup sebagai seorang pembalap tentu memiliki segudang kesibukan.
Terkadang waktu bersama keluarga rela ditinggalkan demi melakoni
perannya sebagai joki kuda besi. Hal inilah yang juga dirasakan oleh
pembalap Sabrina Sameh.
indonesia yang memasuki masa tenang saat
Pemilu 2014 ternyata juga membawa berkah tersendiri bagi pembalap asal
Kota Kembang Bandung ini. Di saat-saat seperti inilah menjadi waktu yang
tak kan terlupakan bagi Sabrina untuk bisa menghabiskan momen bersama
keluarga tercinta.
"Saat jadwal balap kosong seperti sekarang ini, ya paling ngabisin waktu buat keluarga. Soalnya kalau sudah mulai sibuk balap jarang banget bisa ngumpul-ngumpul bareng keluarga," terangnya.
Meski begitu, pemilik nama asli Sabrina Ocktane ini juga tak melupakan rutinitasnya sebagai seorang pembalap. Terkadang waktu luangnya juga ia pergunakan untuk melakukan riset motor-motor balap yang akan digunakan untuk berlomba.
"Kesibukan lain paling sibuk foto bareng Racing Line (RL) sama repair motor. Yang paling penting buat aku latihan fisik kayak lari, ngegym. Soalnya bosen gak balap-balap, udah gatel nih," pungkas pembalap Lupromax Oil Drag Bike Team.
Sabrina Sameh habiskan waktu latihan road race di Sirkuit Gery Mang Subang
Diposting oleh
Unknown
di
13.34
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
profil
Anker Sport Hariot's Key Speed IRC Lupromax Drag Bike Team Ardiansyah Ucil Tercepat di Kelas Matic 155cc, Suzuki Mega Camp Drag Bike Bandung
Berita Terkait - Dengan torehan waktu 8,056detik, Ardiansyah Ucil menjadi joki paling
ganas di trek lurus 201meter dalam ajang Suzuki Mega Camp Drag Bike 2013
yang diadakan pada tanggal 4-5 Mei. Joki asal Kota Bekasi itu dihadiahi
podium pertama Kelas Matic TU s/d 155cc saat melakoni balap di Sirkuit
Brigif 15 Kujang II Cimahi, Bandung, Jawa Barat.
Diposting oleh
Unknown
di
13.30
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Sabrina Sameh Hijrah ke Pells Kawahara Top Jaya Racing Team
Kategori : sabrina sameh, sabrina, sabrina ocktane, joki wanita, joki cewe, joki drag bike, drag bike, drag bike 2014, anker sport, irc, gm, kawahara, pells kawahara top jaya racing
Berita Terkait
Akhir-akhir ini beredar kabar jika pembalap wanita Sabrina Sameh,
hengkang dari tim Anker Sport yang selama ini membesarkan namanya. Saat
dikonfirmasi kepada Aris Bom Bom, Manager Team, pihaknya membenarkan
kabar ini. Begitu pula saat SPORTKU.com mengkonfirmasi langsung kepada
Sabrina Sameh.
Aku yang mengundurkan diri dari tanggal 24 Mei lalu," sahut Sabrina.
Diposting oleh
Unknown
di
13.26
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
YAMAHA YAMALUBE RPM NHK FDR AHRS SSS CREAM-PIE MRT MEDAN : REKRUT KETE (INDOPRIX 2015), GESER (MP) REZA FAHLEVY & ZEFRI HADI ?
Gebrakan tim asal Medan, Yamaha Yamalube RPM NHK Cream-Pie FDR AHRS SSS MRT lanjut untuk persaingan di 2015. Diinformasikan, pasukan yang dikomandoi Roy Gusti Harriz, akrab disapa Roy RPM ini sudah mengikat kontrak petarung Fitriansyah Kete untuk fokus di Indoprix 2015. “Ya kita sudah pastikan ambil Kete, “tegas Roy RPM saat Yamaha Cup Race 2014 Medan beberapa waktu lalu.
Sebetulnya informasi ini sudah hangat dibicarakan. Maklum saja, jurnalis portal ini berkeliaran di seputar Jogja-Solo yang menjadi markas riset tim. Jadi nggak sekedar diam dan terima bbm atau sms saja. Lagi-lagi, semua ada saatnya dan butuh konfirmasi. Lebih jauh diinvestigasi, Kete akan mendampingi Yoga Adi Pratama yang notabene sukses juara salah satu race dalam Indoprix Sentul beberapa waktu lalu (10 Agust).
“Yang pasti Yoga. Kalau untuk Agus Setiawan, kita lihat perkembangan lebih lanjut. Jika mampu juara Motorprix 2014 Jawa, kemungkinan besar main pula di Indoprix tahun depan, “tambah Roy RPM yang setia disupport mekanik Waskito Ngubaeni, populer dipangil Merit MRT. Sejarah Yamaha RPM sendiri pada mulanya bersifat privateer.
Sejak privateer hingga dikontrak Yamaha (2013) sudah berturut-turut menguasai Motorprix region I (Sumatera). Tidak ada lawan. Termasuk di 2014 ini lewat seeded Firman Farrera. Di tahun 2014, Yamaha RPM memutuskan berani bermain di Motorprix Jawa dan Indoprix 2014. Dalam konteks ini, beberapa potensi Jawa direkrut.
“Kemungkinan pula, Reza Fahlevy akan kembali ke Motorprix Sumatera dari Indoprix di tahun ini. Kemudian Zefri Hadi, petarung asal Medan, akan kita proyeksikan main di Motorprix Jawa saja, “tutur Roy RPM. Bagaimana dengan nasib seeded Ervantona dan pemula Sandy Martino ? Kita tunggu saja kabarnya. Yang pasti, hasil Motorprix 2014 (Jawa) akan menjadi parameter alias alat ukurnya. | ogy
Diposting oleh
Unknown
di
13.18
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
INDONESIA DRAG CHAMPIONSHIP (IDC) CARGLOSS AHRS 2014 GARUT : 500 STARTER, SERU SAMSONET & BATANK, CHAPLIN JAWARA FFA (FREE FOR ALL)
Jangan sepelekan event dragbike seri Indonesia Drag Championship (IDC) Cargloss AHRS di lintasan 201 meter Jl. Tanjung Tarogong Garut, Jawa Barat, Minggu kemarin ((13-14 Sept). Walau berbarengan dengan dragbike TPM di Yogyakarta, namun starter tembus di angka 500. Catatan portal ototrend.com, TPM cukup dengan 310 starter saja.
“Kita tahun ini memang fokus juga di luar Jateng-DIY. Gairah Jabar memang sangat baik. Maka dari itu kita menggelarnya disini, “tutur Yudha Prasetya, akrab dan dekat dipanggil Yudha RDV, CEO Erdeve Indonesia yang merupakan promotor penyelenggara.
Lebih detailnya, di Garut yang notabene seri IIInya IDC Cargloss AHRS 2014 hadir nama-nama joki papan atas nasional seperti Bowo Samsonet, Dwi Batank, Ayip Rosidi, Achong Samsonet, R Cholid Teor, Cendy Gerry dan Kiki Kintamani. Belum lagi para jagoan lokal Jabar diantaranya Asep Robot (Bandung), Yudistira Jebir (Karawang), Anto Galau (Karawang), Hardiawan (Bandung) dan Ochy Camat (Bandung).
Menjadi tontonan seru, ketika dua petarung bangkotan asal Jateng, Bowo Samsonet (TDC ABRT 20 MC Racing) asal Magelang dan Dwi Batank (Kawahara Ice AHRS KYT) dari Semarang bertarung ketat untuk meraih yang terbaik podium juara. Kerap berlangsung di beberapa kelas. Lebih detailnya, silahkan lihat hasil lombanya. Dari 17 kelas yang tersaji, banyak diantara mereka berdua yang meraih jawara.
Pada sisi lain, mengemuka potensi Roni Chaplin, juara kelas bergengsi FFA (Free For All) yang dapat menyingkirkan para pemain lawas dengan torehan waktu 7.154 detik. Sukses melibas seniornya seperti Bowo Samsonet dan Dwi Batank, juga Achong Samsonet, Ochy Camat dan lainnya. “Ini masih joki pemula. Jadi karakter power Ninja 150 bersilinder PDK ini, putaran bawah masih halus. Main safety dan kita fokus mengejar RPM atas, “terang Yudha RDV yang juga mekaniknya. Kita tunggu saja konsistensi prestasinya kedepan seiring langkah menambah jam terbang. | ogy
Diposting oleh
Unknown
di
13.17
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Tutorial Cara Bore Up Motor Drag
Tutorial Cara Bore Up Motor Drag. Cara Operses Motor Matic. mio, beat, soul, matic, honda, yamaha, suzuki, dll. Bagi anda yang ingin bore up motor biar lajunya semakin mantap. sore ini blog bpr mau share Tutorial Cara Bore Up Motor Drag :
1.Honda karisma tembus 8,4 detik.
Boleh percaya boleh enggak! Honda Karisma milik Jhony yang sekarang tambah berkarisma ini, jajal tarung di event resmi drag 201 meter kelas FFA s/d 250 cc. Mahal, eh, malah katanya juga sempat mencatat best time!
“Ya, catatan waktunya tembus 8,4 detik. Padahal, lawannya motor sport seperti Honda Tiger atau lainnya,” bilang Jhony yang mau dipanggil Jhony doang ini. Begitunya, para lawan pun sempat ragu kalau tunggangannya kalah sama bebek lambang sayap mengepak itu.
Catatan waktu terbaik itu, tembus di heat pertama. Dan menempatkannya di posisi satu. Sayangnya, di heat kedua! Best time melorot jadi 8,6 detik dan posisi pun turun jadi ke-4. “Itu karena motor melintir saat start,” kata Jhony.
Ya, enggak apa deh! Tapi di next event harus balas dan jadi juara ya! Begitunya, Karisma racikan Man’s Speed ini tergolong kencang buat arena 201 meter! Boleh dong kalau rahasia tembus 8,4 detik itu diungkap!
“Boleh saja. Paling istimewa di motor ini, bagian kepala silinder. Terutama, noken-as,” bilang Herman Pieters, pemilik bengkel di Jl. Raya Jati Bening, Gg. Masjid, No. 16, Jati Kramat, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Karena doi sebut noken-as, berarti mulai dibuka dari situ aja ya? Oke! Buat terapkan putaran kem cepat dan tinggi, maka buat klep in dipakai durasi 306º. Sedang buat klep buangnya, dikasih durasi 308º.
Angka ini, tergolong ekstrem ya! Maklum, kan motor digeber buat sekali jalan doang! “Jadi, enggak perlu mikir power bawah banget! Tak seperti di motor road race yang juga butuh kombinasi atas-bawah,” sebut Man, panggilan Herman.
Tingginya durasi klep ini punya konsekuensi lain. Yaitu, klep mudah floating alias ngambang. Buat menutupinya, mekanik ramah ini mengaplikasi klep dan per klep milik mobil! Enggak tanggung, ukuran payung klep pakai diameter 35 mm buat klep masuk dan 30 mm buat klep buang.
Sayangnya, Man tak tahu klep itu milik mobil apa. Karena klep itu dapat di tukang bubut kenalannya. Beda sama per klep. Kalau per klep, mengambil milik Toyota Vios. Tapi pegas penjaga naik-turunnya klep itu disesuaikan lagi dengan kepala silinder Karisma.
“Penyesuaiannya hanya sebatas memotong satu ulir pegas, karena buat diameternya masuk ke bagian head Karisma,” bilang Man. Nah, dengan dua bagian ini, Man gak perlu khawatir kompresi bocor atau klep bakal floating. Selain per lebih keras, semburan bensol dan udara ke ruang bakar juga mantap! Sama halnya dengan tersalurnya tenaga ke roda belakang. Enggak selip karena pakai kampas kopling BRT,” tambah Man!
Ngacir Cuy!
KOMBINASI PISTON DAN KNALPOT
Biar gebukan kompresi di ruang bakar menjadi 15,2 : 1, Man mengaplikasi piston Izumi 66 mm yang punya pen piston 13 mm. Makin mantap lagi, stroke juga naik 3 mm. Itu berkat pen piston yang dipasang di kruk-as yang disuplai BRT alias Bintang Racing Team.
Kompresi padat nan tinggi di ruang bakar itu, terbuang sempurna lewat aplikasi saluran buang Ahau Motor. “Knalpot ini, model baru! Diameter pipa lebih besar, hampir sekitar 30 mm,” ungkap Herman sembari memuji performa knalpot itu.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 50/90-17
Ban belakang : Comet 60/80-17
Karburator : Keihin PE 28 mm
Pilot/Main jet : 62/185
Gir : 14/ 34
2.Suzuki satria raja 402 meter.
Belum lama ini di arena adu kebut 420 meter, Suzuki Satria 120 milik Suryanto mengukuhkan statusnya sebagai Raja di kelas Bebek 125 cc. Yap! Perolehan waktunya pun, tembus sekitar 13,5 detik!
“Waktu itu, motor ini dijokiin Acong di Sirkuit Sentul. Kita pun puas dengan hasil ini,” ujar pria yang tinggal di Graha Raya Bintaro, Blok B8/27, Tangerang. Itu karena hasil yang dicapai merupakan hasil putar otak Yanto sendiri.
Ya, pria 42 tahun akrab disapa Koh Yanto ini murni meracik motornya sendiri. Sebelumnya, pernah bikin di salah satu bengkel. Hasilnya masih kurang puas. Tapi karena hobi di motor, maka doi pun putuskan untuk bikin mesin sendiri di waktu luangnya.
“Saya hobi motor sejak 1992. Sempat vakum, sekarang mulai main lagi. Malah, sempat juga terjun di road race,” buka pria ramah dengan nada suara berkarakter tegas ini. Kiranya, apa aja yang diracik ya? Buka?
MAGNET RM 85
Meracik mesin 2-tak, susah-gampang! Susahnya, tetap kudu pakai hitungan yang presisi. Gampangnya, nggak kayak mesin 4-tak yang banyak part di kepala silinder. So, enggak perlu mainkan klep dan noken-as deh. He..he..he...
“Tapi, tetap ada beberapa bagian yang kena sentuh di mesin atas dan bawah,” kata Koh Yanto. Pertama, mulai dari kruk-as dulu aja. Part pemutar setang piston ini, dibandul ulang dan ditambah beban puntirnya.
Tujuannya, agar putaran kruk-as menjadi lebih bertenaga. Tapi meski dibandul ulang, beban balancer justru malah dikurangi. Balancer dipapas sekitar 7 mm. “Ini karena magnet memakai milik Suzuki RM85,” ucapnya lagi.
Akhirnya, kombinasi racikan ini membuat motor bisa teriak lebih cepat dan mudah gapai rpm tinggi. Oh ya! Kenapa Koh Yanto mengaplikasi magnet RM, itu karena menurutnya, RM dan Satria punya stroke yang tidak jauh beda. Jadi, karakter kebutuhan pengapian juga tidak jauh berbeda.
EXHAUST KIPAS
Buat isap campuran bensol dan buang hasil pembakaran semakin cepat, Satria ini pun aplikasi katup buluh V-Force3. Tapi, nggak semata pakai part racing doang lho. Agar hasil pembakaran makin besar dibuang, lubang exhaust dibuat lebih besar.
“Untuk bagian bibir, saya bikin jadi 23 mm ke atas. Sedang untuk sisi sampingnya, saya buat keseluruhan menjadi 42 mm,” lanjut pria yang punya usaha di bidang kayu ini.
Sedang untuk intake-nya, cukup dipapas sedikit agar permukaan landai. Sedang ruang crankcase, ditambah daging sekitar 6 mm. Tujuannya agar kompresi ruang primer lebih padat. Juga agar bensol bisa masuk lebih cepat.
IKUTI KNALPOT
Menarik! Racikan di kepala silinder dibuat mengikuti ubahan knalpot. “Knalpot ini buatan. Bukan beli part racing jadi. Salah satu yang diubah, lubang silincer yang tadinya 28 mm, dikecilkan jadi 25 mm,” sebut Koh Yanto.
Tujuannya, agar hasil pembakaran enggak langsung terbuang macam freeflow. Tapi, ada sedikit tertahan buat tendangan balik. Kondisi ini, memaksa ubahan ulang di kepala silinder.
Untuk head, dari ukuran standar, dipapas lagi 2 mm. Setelah itu, sudut kemiringan kubah dibuat jadi 15º. Dan lebar squish dibuat jadi 7 mm. “Sebelumnya coba kasih 9 mm, tapi power yang keluar agak sedikit tertahan,” aku Koh Yanto yang kadung suka dengan karapan motor ini.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Comet 60/60-17
Ban belakang : Comet 80/60-17
Pelek : TK
Pengapian set : Suzuki RM85
Karburator : Keihin PJ 34
Main/pilot-jet : 145/40
Gas spontan : Daytona
3.Yamaha RX-King si berapi besar.
“Jurus utama Yamaha RX-King korekan ini ada terletak pada sektor pengapian. Punya ramuan khusus. Menggunakan sistem booster,” buka Moko, owner dan tuner bengkel Mox’s dari Jl. H. Mencong, depan POM Bensin Peruri, Ciledug, Tangerang.
Pantas jika pacuan andalan Mox’s ini dapat julukan Si Garong. Tapi, kelakuannya tidak seperti Kucing Garong yang matanya bakal jelalatan kalau lihat yang bening. Mata Si Garong bakal terbelak begitu diajak taruhan puluhan juta. Lho?
Si Garong kalau sudah turun di lintasan bali (balap liar), siap menggarong kangtaw duit lawan. “Terakhir, main sampai ceban (Rp 10 juta-red),” kata Moko. Oh ya nilai segitu utamanya lho, sampingannya bisa beberapa kali lipat dari itu.
Konon katanya lagi, Si Garong pecicilan lantaran booster pengapian buatan pria asli Oslo, Jawa Tengah ini. “Booster ini akan meningkatkan percikan api sekitar 50%,” lanjut pemilik nama komplet Suharmoko itu.
Dalam sistem pengapian AC yang diterapkan, booster dipasang di antara sepul dan CDI. Berfungsi memberi umpan voltase lebih besar. Meski putaran mesin naik-turun, booster juga mampu bikin stabil arus yang diisuplai ke CDI. Sehingga voltase yang diberikan CDI terhadap koil lebih besar dan stabil.
Untuk pengapian sistem analog memang bisa begitu. Kalau voltase dan arus yang dikirim besar menuju CDI, out-putnya memang besar. Berbeda sama CDI yang sudah digital, meski arus dan voltase yang dikirim besar, tetap saja ada batas optimal.
Nah, CDI analog asli RX-King yang dipakai pria kurus ini, berkode 3KA 10. Sedang koil pakai cabutan dari Suzuki RM 80. “Kebetulan dapat setingan pas sama punya RM. Tapi, kayaknya punya YZ lebih favorit ya?” katanya sambil bertanya.
Karena sudah menggunakan penguat pengapian, Moko berani pakai spuyer spesifikasi besar. “Untuk pilot-jet pakai 55, sedang main-jet 340. Tapai kalau lagi kesulitan mendapat spek spuyer besar, sering juga pakai rojokan. Tentu dipadu karbu Yamaha RX-Z yang punya lubang venturi 26 mm.
Peningkatan kompresi ruang bakar juga dilakukan. Tentu lewat caranya memapas kepala silinder 1,5 mm. “Tapi, nggak tahu berapa kompresinya sekarang. Yang pasti meningkat,” kata pria tamatan STM di Solo ini.
Sudut squish dibuat 14º dengan lebar 9 mm. “Biar pembuangan lebih sempurna dan tidak tersisa, lubang exhaust dibuat 24 mm dari bibir atas silinder,” cuapnya lebih jauh.
ANDALKAN STANDAR
Moko ogah ganti komponen sama komponen racing aftermarket. Buktinya masih mempertahankan CDI, kruk as, rasio, magnet, sampai knalpot standar alias orisinal RX-King. “Selama masih bisa dicari kondisi maksimal dan optimalnya lebih suka pakai komponen ori,” katanya beralasan.
“Knalpot dibelek untuk kemudian dihilangkan sekatnya. Setelah itu diseting ulang menyesuaikan modifikasi mesin. Jadi deh,” kekeh warga Bintaro yang sering dianggap enteng sama lawan yang sudah pakai knalpot kolong.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 50/100-17
Ban belakang : IRC 60/90-17
Karburator : Yamaha RX-Z
Lidah membran : V Force
Kopling : TZM
Piston : Trim oversize 175
Busi : NGK B8HVX
Sokbreker : Kawasaki Kaze
4.Yamaha nouvo kumandang indonesia.
Seandainya SEA Games melombakan drag liaran, bisa jadi Indonesia menggondol medali emas dengan menurunkan Yamaha Nouvo ini. Skubek ini baru aja mengalahkan rivalnya yang full spek Thailand. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di kerumunan massa Matraman, Jakarta Timur.
“Kaget juga sih bisa menang. Terlebih lawan pakai full Thailand, rangka aja aluminium,” kata Deny Mansur, mekanik Clinic Motor yang menggarap Nouvo ini. Pasar taruhan malam itu disinyalir sampai di angka Rp 73 juta. Malam yang benar-benar heboh.
Konon lawan Nouvo ini Yamaha Mio buatan Thailand. Dari kubu CMS (Champion Motor Sport). CMS dikenal sebagai biang balap road race dari zaman 2-tak dulu. Kini lebih suka main drag bike alias balap lurus aje.
Banyak hal sebenarnya yang membuat Nouvo Tanah Air bisa ngacir begitu kencang mengalahklan Mio Thai. “Performa mesin dan ratio yang pas menjadi penentu utama,” kata Komeng, panggilan akrab Deny.
Lebih sip kalau kita bongkar rahasainya. Mumpung mekanik satu ini nggak pelit ilmu, semua jeroan dijembrengin.
Diposting oleh
Unknown
di
12.57
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Tiga Cara Tepat Meningkatkan Tenaga Motor dengan Bore Up
Selama
ini tak sedikit di antara pemilik sepeda motor yang meningkatkan tenaga
tunggangan mereka dengan bore up. Caranya, dengan mengganti ukuran
piston agar volume bahan bakar dan udara yang disemprotkan ke ruang
bakar bertambah besar.
Walhasil, pembakaran semakin sempurna dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi. Cara seperti itu dipilih banyak modifikator dan pemilik sepeda motor. Pasalnya, selain praktis, ongkos yang harus dikeluarkan juga lebih murah.
Hanya, tidak sedikit pula yang tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan. Selain tenaga tidak meningkat drastis, juga menyimpan potensi bahaya.
"Tenaga memang meningkat, tetapi hanya 20-30 persen. Padahal kalau caranya tepat, tenaga bisa meningkat 50-70 persen. Selain itu kalau tidak tepat mesin justru rusak," papar Setyawan, mekanik Awan Motor, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (15/3).
Lantas apa saja yang harus diperhatikan? Langkah apa yang harus dilakukan? Berikut tips dari Setyawan.
Walhasil, pembakaran semakin sempurna dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi. Cara seperti itu dipilih banyak modifikator dan pemilik sepeda motor. Pasalnya, selain praktis, ongkos yang harus dikeluarkan juga lebih murah.
Hanya, tidak sedikit pula yang tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan. Selain tenaga tidak meningkat drastis, juga menyimpan potensi bahaya.
"Tenaga memang meningkat, tetapi hanya 20-30 persen. Padahal kalau caranya tepat, tenaga bisa meningkat 50-70 persen. Selain itu kalau tidak tepat mesin justru rusak," papar Setyawan, mekanik Awan Motor, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (15/3).
Lantas apa saja yang harus diperhatikan? Langkah apa yang harus dilakukan? Berikut tips dari Setyawan.
Diposting oleh
Unknown
di
12.53
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Boreup Honda Supra X 125 200cc
Halo bro pecinta kecepatan.. ketemulagi dengan ane.. ini hari ane mau bagi ilmu gima cara boreup mesin suprax 125 menjadi 200cc... ceritanya ane punya motor supra x 125 std.. iseng tuh motor dipake harian.. ketemu di jalan ama si Jupe ( bukan Julia Perez )MX 135 nyalip motor ane.. ane kerjar tuh motor.. pas di kecepatan 110km/jm kena tuh c jupe 135, eh dia malah tarik gas lagi...ane juga coba imbangi.. dapet d 120km/jm..eh malah narik gas lagi.. c jupe nya.. motor ane dah ampun-ampunan tuh..akhirnya ga ke kejar tuh c jupe... nyape rumah ane muter otak tuh.. gimana bisa ngejar c jupe.. akhirnya ketemu sobat.. nyaranin untuk di boreup tuh motor... ya udah ane langsung boreup tuh c supra.. pake piston 54 jenong,...kelar aja 2 hari.. suatu hari ane keluar kota ketemu ama c jupe mx lagi... dia dah pake knalpot racing... kebetulan yang ane lalui jalur pantura tek lurus nya naujubillah...he..he.. weng.. c jupe ngebut.. ane kejar tuh ...eh ternyata c jupe kena di kecepatan 135 km/jm... udadeh di tinggal ama ane... motor ane cc nya jadi naek 132 cc maklum udah di kohar ( Cdi, Noken As, karbu ).beberapa bulan kemudian ane ketemu ama suzuki satria 150 FU... pas di jalan ane coba ilmu ane di kecepetan..eh malah di asepi ama suzuki... nyampe rumah ane mikir lagi tuh... ampe kepala botak...he..he.. dapat tuh ide rada gile.. ane coba boreup motor ane pake piston Tiger, trus stroke ane naikin 3 mm aja... terpaksa crankcase.. ane jebol.. untuk ngejabanin c FU.. utak atik.. akhirnya kelar tuh motor... ane itung sekarang cc nya naek jadi 202cc... wow lumayan juga ya.. ane abis duit lumayan sekitar 2 jeti an ( Beli blok mesin second, seher Tiger, naik stroke ame tukang bubut gitu)red... suatu hari ane coba tuh motor ..kebetulan di lampu merah ada Vixion, MX, FU... lampu ijo nyala... wes tiga motor tu..langsung ngibrit tancep gas...pool..motor ane masih di belakang... pas ada kesempatan ane deketin dulu c Jupe... kena di 130 km/jm...satria FU sama Vixion kena di 140km/jm... wes..wes... motor ane ngepol gas...lumayan jauh... ketinggalannya tuh tiga motor.... hik..hik.. sekarang ane rasa cukup buat harian mah... mo tau rahasianya.. nih :1. CDI Varro supra x 122. Karbu PE 283. Knalpot Madein Dewek4. Piston tiger std ( 63.5mm)5. Pin Kruk As naek 3mm6. Klep + Per Sonic7. Kampas Kopling BRT8. Petramaxbro... yang baru ane pake.... motor masih di pake harian ...maklum jauh kalo jan kaki...biaya... 2 juta dah dapet blok silinder second karisma..Wes..wes... si ijo lewat... RR 250 Kawasaki... wah.. ane mikir lagi nih.... gimana kalo beli CBR 1000RR enak kali ya... do'a in ya.. supaya kebeli tuh motor.. biar damai di hati.... semoga jadi bahan penghibur lara di hati bro sekalian ... yang punya cita-cita punya motor kuenceng... Tetap Semangat dan Sehat Selalu Bro.... wasalam...
Diposting oleh
Unknown
di
12.39
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Bagaimana cara korek harian Kawasaki Ninja 150?
Untuk strokenya tetap standar, yakni 54,4 mm. Jika dihitung pakai rumus volume silinder (3,14 x 64 x 54,4/4000), hasilnya 175 cc. “Volume segitu sudah cukup mumpuni buat harian. Enggak terlampau boros jugadan masih rasional tanpa mengganti karburator,” lanjut pebengkel yang mangkal di Jl. Lapangan Bola, No. 35, Kebon Jeruk, Jakbar.
Sejumlah setingan juga dilakukan, dianataranya memperbesar lubang exhaust port sebesar 30 mm (gbr 2). “Gunanya untuk meningkatkan rpm. Lebar exhaust port adalah 70 – 73 persen dari diameter piston,” tunjuk pria yang akrab disapa Haji Ando, seraya bilang perlu juga mengubah velocity dari intake port. Dagu
Rincian part dan biaya:
1. Boring : Rp 450 ribu
2. Piston High Speed: Rp 600 ribu
3. Paking set: Rp 75 ribu
4. Porting: Rp 500 ribu
5. Perbesar exhaust port: Rp 500 ribu
6. Biaya ongkos pengerjaan total: Rp 1.250 juta
Diposting oleh
Unknown
di
12.21
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Hendra Kecil Jadi Joki Andalan Tomo Speed Shop di Drag Bike
Hendra Kecil Jadi Joki Andalan Tomo Speed Shop di Drag Bike
Diposting oleh
Unknown
di
01.07
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
profil
Yamaha Jupiter-Z, Nih Korekan Juara Asia 2012
Jumat, 19 September 2014
Hadi Wijaya berjaya di Underbone 115 cc
Petronas Asia Road Racing Championship 2012. Di atas jok Yamaha
Jupiter-Z garapan Hawadis Hadi sudah dipastikan numero uno sebelum seri
terakhir digelar di Losail, Qatar, bulan depan. Selamat bro!
Hawadis, pawang handal Jupiter-Z yang digas Hadi
tahu betul bagaimana memperlakukan bebek garputala. Rumusan yang
dikerjakan tunner asli Madura itu, ada tiga, kompresi rendah, pengapian
dibikin lebih lambat, dan porting bensin masuk diperlebar.
Segalanya enggak beda jauh dengan motor yang pernah saya buat. Cuma
ada penyesuaian. Ini menyangkut penggunaan bahan bakar dan sirkuit besar
yang dipakai, kata Hawadis, juru korek andalan tim Yamaha Yamalube KYT
R9 Tunggal Jaya.
Kompresi Jupiter-Z yang dibawa Hadi di balapan Asia dipatok 12,9:1
dengan gasingan mesin dibatasi 15,500 rpm. Tenaga yang dihasilkan
mencapai 18 HP. Rendahnya kompresi karena bahan bakar yang digunakan
setara dengan Pertamax Plus atau oktannya 95.Kalau balap di IndoPrix, kompresi saya bisa atur lebih dari 13 : 1 karena bisa pakai bensol, urai Hawadis, yang juga pemilik HDS Motor, Jl. Swatirta/Bakti No. 28, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Untuk menyesuaikan karakter sirkuit besar di balapan Asia, Hawadis memperlebar diameter porting isap. Saya perbesar jadi 24,5 mm, timpal Hawadis yang mengatur durasi klep in dan ex di angka 271 derajat.
Tuh, ketahuan deh bedanya dengan Jupiter-Z yang dibikin Hawadis untuk balapan di trek kecil seperti Kenjeran dan Sentul Karting. Untuk trek kecil, porting di bikin 23,8 mm.
Diameter lubang isap yang lebih kecil supaya aliran bensin lebih cepat, meski ukuran lingkarnya lebih kecil dibanding lingkar porting untuk trek besar. Lingkar lubang isap yang lebih gede memungkinkan campuran bahan bakar-udara masuk lebih banyak, tapi tekanannya lebih rendah.
Setingan rangkanya enggak berbeda jauh antara trek besar dan kecil. Paling sedikit setting footsteep aja, tutup Hawadis. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban belakang : FDR 80/90-17
Ban depan : FDR 80/90-17
Knalpot : R9
CDI : BRT
Karburator : Mikuni TM24
Diposting oleh
Unknown
di
23.20
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
BEAT ROAD RACE PENAKLUK TREK KEMAYORAN
Boleh dibilang, bikin pacuan skubek di kelas Matic 115 cc antara susah dan mudah. Sebab, tidak semua part bisa disentuh.
Toh, begitunya ini masih bisa dimaksimalkan. Seperti dilakukan tim Padepokan CLD KTC lewat Honda BeAT geberan Wawan Gunawan yang berhasil menaklukkan semua peserta di kelas Matic 115 cc Open, Indonesian Super Matic Race (IMR) seri I, Kemayoran!
Pas kalau dijuluki penakluk Kemayoran. “Kunci kemenangan tim kami ada di perpaduan antara endurance dan power. Tentu, lewat seting kompresi tepat,” ujar Senaponda dari tim bermarkas di Depok.
Wah, gimana tuh cara memadukannya? Boleh dibagi hasil risetnya.Senaponda berbaik hati berbagi seting. Seperti disebutkan, kalau perpaduan seting tepat itu muncul dari kompresi yang juga tepat tentunya. Untuk trek Kemayoran, BeAT ini menerapkan perbandingan kompresi di angka 11,8 : 1.
“Awalnya coba main di 12,2 : 1. Tetapi jebol di race I karena kompresi terlalu ketinggian,” bilang pria bertubuh gemuk tapi kekar ini. Akhirnya, tim yang juga terkenal dengan stunt rider-nya ini memutuskan untuk ganti piston.
Sebelumnya, BeAT ini dijejali
piston Izumi keluaran 2009. Tapi, setelah jebol, tim langsung putuskan ganti pakai piston Izumi dengan diameter 51,50 mm dengan kode piston 18/50. Menurut Senaponda sendiri, piston ini sangat berbeda dengan piston yang dipakai sebelumnya.
“Dari pihak Izumi sendiri bilang kalau piston ini didesain untuk dipakai dengan bahan bakar umum atau yang dijual di SPBU. Misalnya, Pertamax Plus. Paling mudah membedakan piston ini, dari bagian dasar dome. Bentuknya lebih tebal,” kata pria yang mengaku kalau tim-nya diminta untuk mendevelop piston itu.
Diposting oleh
Unknown
di
23.13
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
drag bike
Langganan:
Postingan (Atom)